Saturday, January 23, 2016

The last samurai

Setelah menonton film The last samurai aku jadi ingin membuat reviewnya. Kesan yang kudapatkan dari The last samurai ada disini. Dan aku juga ingin memberikan rasa hormat yang sangat besar kepada Hans Zimmer karena telah membuat lagu yang sangat hebat untuk film ini.

The last samurai menurutku adalah film yang sangat bagus. Karena menggambarkan kehidupan para samurai di akhir zaman mereka. Sekuat-kuatnya mereka, se sakti-sakti nya mereka, tetap saja mereka tidak dapat membenndung arus modernisasi. Akibatnya jadi banyak yang lupa akan jalan hidup mereka, jalan hidup penuh harga diri. Di film itu aku merasakan kalau modernisasi di Jepang bayarannya adalah nyawa, karena jalan hidup samurai yang namanya Bushido. Karena memegang teguh harga diri yang tinggi, mereka tidak rela budaya barat datang ke negeri mereka. Mereka juga sangat setia terhadap tuannya, rela mati demi sang kaisar.

       Dari segi modernisasi, di Jepang bayaranya sampai nyawa. Karena sang kaisar tidak mampu berbuat apapun. Lalu untuk menyadarkan kaisar terhadap pentingnya tradisi lama adalah Katsumoto, guru-nya. Yang juga nyawa bayarnnya. Tapi, mungkin karena dari hal ini, Jepang akhirnya bisa menjadi negeri yang budayanya masih kental, tapi juga modern dan maju.


      Aku penasaran, apa Indonesia harus seperti ini juga caranya supaya bisa maju seperti Jepang? Atau setidaknya kita masih cukup kental dengan budaya kita? Jadi, caranya itu kita harus berani mati demi budaya kita? Kalau melihat yang sekarang-sekarang ini, Indonesia itu orangnya cari enak, maunya cari yang gampang-gampang. Karena jiwa masyarakat Indonesia itu masih lemah, tidak seperti orang Jepang aku rasa. Makanya budaya kita gampang sekali di masuki oleh budaya luar. Sampai-sampai kita sendiri melupakan jalan leluhur.