Thursday, April 23, 2015

Dilan

ISBN:978-602-7870-41-3
332 halaman
Penerbit
: Kerja sama Pastel Books dan Mizan
penulis: Pidi Baiq
Spoiler Alert!

Dilan adalah sebuah buku.  Sebuah buku yang dibuat oleh Pidi Baiq.  Buku ini adalah sebuah mahakarya yang sangat bagus.  Karena menceritakan tentang seorang anak SMA yang sedang didekati oleh seorang cowok di sekolahnya dengan cara-cara yang tidak dapat dibayangkan.  Memberikan sebuah keinginan di dalam hati kita.  Keinginan untuk para lelaki, menjadi Dilan.  Dan untuk para wanita memiliki lelaki yang seperti Dilan.  Aku yakin untuk para pembaca di awal-awal pasti tidak akan melepaskan buku ini dari tangannya.  Karena buku ini begitu bagus dan begitu menarik untuk tidak dibaca.  Dari kaver-nya saja sudah menarik perhatian orang, dalamnya lebih lagi.
Bagian yang paling kusuka adalah semua saat dimana Dilan merayu Milea, karakter utamanya untuk menjadi pacarnya.  Tapi jika kita membacanya, rasanya hampir tidak mungkin dilakukan orang, membutuhkan rasa percaya diri yang sangat besar untuk melakukannya.  Apalagi di awal-awal.  Menurutku cara Dilan merayu Milea sangatlah keren.  Benar-benar hebat.  Top sekali!  Aku sendiri sehabis membaca buku ini mencoba sepertinya.  Tapi benar-benar sulit untuk mendekati atau mencobanya.  Kalau ada yang bisa seperi Dilan, aku akan memberikannya tepuk tangan dan akan kusebut dia kakak atau Master selamanya. (dengan catatan dia berhasil).  Di saat Dilan melawan seorang guru di sekolahnya karena sang guru tidak menghormatinya.  Itu keren sekali.  Karena itu menunjukkan kalau harga dirinya tidak bisa diturunkan.  Bahwa jika ada orang yang mau dihormati, dia harus menghormati orang dulu.
Karena Dilan adalah seorang anggota geng motor di sekolahnya.  Pastinya dalam beberapa saat dia terkena masalah akibat perbuatannya.  Dalam buku tidak diceritakan dia terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakkan oleh teman-temannya.  Tapi tetap saja dia terkena getahnya juga akibat teman-temannya.  yang tidak aku sukai dari Dilan adalah itu.  mengapa dia masuk ke dalam anggota geng motor.  Padahal harusnya kalau dia hidupnya agak lurus sedikit, pasti lebih bagus.  Akibatnya dia sering dituduh dalam perbuatan-perbuatan ilegal yang dilakukan teman-temannya.  pernah ada anggota geng motor sekolah lain yang datang untuk mencari temannya.  Dia akhirnya juga terkena akibatnya karena dia adalah anggota geng motor sekolahnya.

Buku ini sangat bagus.  Dan juga menceritakan tentang Bandung dengan sangat bagus.  Karena kita diberitahu tempat-tempat romantis yang ada di Bandung.  Diceritakan keindahan dan misteri Bandung.  Aku memiliki harapan tinggi untuk kelanjutan buku ini.  Aku ingin buku ini memiliki sekuel.  Karena ceritanya yang sangat bagus dan cara penceritaan Pidi Baiq yang sangat cantik.  Semoga saja Pidi Baiq mau membuat kelanjutan buku ini.  Amiiin.

Saturday, April 18, 2015

pertemuan bersama seorang pengembara

Sebenarya saat kedatangan tamu ini sudah lama.  Saya sendiri sampai lupa, baru ingat sekarang kalau dia adalah salah satu nara sumber yang hebat di kelas saya.  Dia hampir keliling dunia dalam waktu 3 bulan.  Hebatnya dia itu, memang tidak bisa dibayangkan.  Aku saja yang baru pergi selama seminggu saja di Indonesia sudah tidak betah, bagaimana kalau tiga bulan?  Mungkin itu harus dibangun dari diri sendiri, supaya makin tahan hidup di luar. 

Nama dari narasumber itu adalah Icak.  Dia sudah pergi ke daerah-daerah di asia selama 3 bulan.  Perjalanannya dimulai dari Bandung menuju Thailand.  Kebanyakan perjalanan yang ia jalani melewati jalur darat.  Jalur darat, ya, tidak salah liat.  Beratus-ratus kilometer ia lalui menggunakkan mobil, jalan kaki, motor, dan lain-lain.  Staminanya sangatlah besar.  Memang, perawakan tubuhnya terlihat besar juga.  Dari Thailand, ia memilih untuk pergi ke mekkah nantinya, untuk naik haji, sebagai salah satu jalurnya dan tujuan akhirnya.  Sayangnya, setelah pergi ke timur tengah, ia tidak mendapatkan visanya, jadi ia kemudian berkeliling asia sambil pulang akhirnya.


Cerita perjalanannya diperlihatkan di buku yang ia cetak bernama 51.  Buku itu menceritakan perjalanan dia berkeliling dari negara ke negara dalam 51 foto disertai penjelasan.  Dari beberapa foto itu ada yang agak sadis, tapi itu budaya mereka.  Yaitu foto tentang mayat orang yang dibuang ke gunung untuk dimakan oleh burung Kordon.  Mereka melakukannya karena mereka percaya kalau burung kordon itu akan membawa jiwa yang sudah mati ke langit.  Foto yang tak kalah indahnya adalah foto di malam hari gunung Cina.  Dia memotret di momen yang sangat pas.  Di langit yang tidak berawan dan jernih akan cahaya bintang.  Membuat kita serasa sedang berada di planet lain, bukan bumi, sedang dalam perjalanan ke tempat lainnya.    

Fishbowl 3

Fishbowl kali ini mendiskusikan tentang Teknologi, membuat bodoh atau membuat pintar?
Teknologi itu pada dasarnya berguna untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia.  Teknologi bisa dibilang sebagai perpanjangan dari tubuh kita karena hampir semua yang bisa teknologi lakukan, bisa kita lakukan.  Hanya saja, mereka mempermudah semua itu.  teknologi yang saya maksud disini bukan hanya gawai atau tv, tapi lebih kedalam artian yang lebih luas, semua jenis mobil.  Dari pensil sampai pesawat.  Menurutku, teknologi itu tidak memperbodoh kita asalkan kita tidak diperbudak oleh teknologi.  Mengapa kita menjadi bodoh oleh teknologi karena kita membiarkan diri kita diperbudak oleh mereka.  Di zaman modern ini, penggunaan teknologi sangat banyak dipakai.  Hampir tidak mungkin orang dapat hidup tanpa teknologi.  Yang dapat membuat kita pintar adalah teknologi, yang dapat membuat kita bodoh juga teknologi.  Jadi, jika kita bertanya kepada diri sendiri, apakah teknologi membuat kita bodoh, menurutku jawabannya tidak karena itu yang membuat kita bodoh adalah diri kita sendiri dan kita tidak bisa menyalahkan teknologi untuk itu. 
Karena tema dari fishbowl kali ini adalah teknologi, ide-ide yang bermunculan dari teman-teman dikelas sangatlah banyak.  Beberapa dari mereka mengeluarkan pendapat yang bagus, ada juga yang kelihatannya biasa-biasa saja.  Tapi dari yang kali ini, semuanya bagus-bagus dan membuka mata kita.  Walaupun menurutku seorang pihak sangat ditekan disini.  Teman saya kelihatannya sangat ditekan tanpa sebuah maksud.  Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke dia menurutku sangat memojokkannya, jadi fishbowl kali ini tidak seperti biasanya, terlalu menekan satu pihak.  Kelancaran dari fishbowl ini juga tidak terlalu terlihat, karena jeda-jeda dengan keheningan yang sangat lama ada di setiap orang habis mengeluarkan pendapat.  Ide-ide yang dikeluarkan tidak mengalir terus seperti biasanya, mungkin karena pembahasan kali ini dan persiapan dari kami yang masih kurang.
Beberapa diskusi yang hebat terjadi di bagian awal-awal fishbowl ini.  Ada ang mengatakan kalau teknologi tidak membuat kita pintar, kita sendiri yang membuat diri kita pintar.  Tetapi, di zaman ini banyak orang yang salah menggunakkan teknologi, yang berujung kepada diri mereka yang jadi malas-malasan.  Apalagi di zaman ini.  Zaman informasi.  Informasi apapun sekarang lebih mudah didapat.  Hal sekecil apapun yang dikeluarkan di internet pasti akan ada disana, tidak pernah hilang.  Karena itu kadang, kalau kita sedang mencari sebuah informasi, internet bisa menjadi sebuah gudang informasi yang sangat besar.  Satu-satunya kendala dari internet adalah sumbernya.  Jika kita ingin mencari sumber denganlebih mudah dan terpercaya, kita bisa memakai media buku.  Tapi untuk mengakses ke media buku ini, kita harus mengeluarkan uang lebih.  Dengan pesatnya teknologi berkembang, orang-orang bisa menjadi pemalas karena teknologi.  Karena itulah kita tidak boleh terlalu bergantung kepada teknologi.
Cara kita menyikapi teknologi adalah dengan menjaganya selayak badan kita.  Tentu, mereka bisa dibuat lagi, bisa dibeli lagi.  Tapi, tidak selamanya teknologi itu ada.  Pasti akan ada masanya dimana kita tidak memakai teknologi atau benda canggih lainnya.  Penggunaan teknologi biasa itu tidak apa-apa, tapi kalau penggunaan gawai mungkin harus lebih dikurangi karena bisa menimbulkan radiasi dan lain-lain.

Sekadar pengingat untuk kaum remaja.  Lebih berhati-hatilah dalam menggunakkan gawaimu, jangan terlalu sering menampilkan informasimu di media sosial.  Karena ada banyak mata yang melihat. Dan semuanya bisa melihatmu disana.