1 Minggu yang lalu, lebih tepatnya 1 minggu 4 hari sebelum
tulisan ini dikirim. Sekolah saya mengadakan acara yang ditunggu-tunggu setiap
tahun. MOS. Bagi beberapa orang, yang langsung terngiang di kepala mereka saat
mendengar kata MOS adalah membawa barang-barang aneh, menginap di sekolah,
senior yang meneriaki juniornya, dan yang paling parah adalah kekerasan ala
militer yang mereka bawa ke hati juniornya. Memberi kekerasan ala militer dan
meneriaki juniornya adalah hal yang tidak diperlukan sebenarnya. Bahkan, bisa
membuat rasa takut dan kebencian dari junior ke seniornya. Atau yang paling
buruk dari semuanya adalah mereka jadi membenci sekolah itu sendiri. Bagi yang
memiliki hati dan mental yang kuat, mungkin mereka dapat bertahan selama 1
tahun ajaran. Tapi bagi yang tidak, mereka bisa jadi “meledak”. Karena itu,
bagiku MOS yang seperti itu dibuat sebagai ajang untuk senior melampiaskan
semua amarah, kebencian, dan pembalasan mereka selama 2 tahun ada di sekolah
itu. Sebenarnya ada cara yang lebih bagus dari itu. Misalnya apabila para
seniornya membuat pekan orientasi itu sebagai ajang untuk membantu junior
melakukan adaptasi atau membuat mereka produktif. Bukannya membuat mereka
mengeluarkan rasa takut dan benci terhadap senior. Tapi kita tidak disini bukan
untuk membicarakan tentang MOS-MOS yang ada di sekolah lain. Kita disini
membicarakan MOS yang ada di sekolah saya.
Seperti yang sudah saya beritahukan tadi, MOS yang harusnya ada
untuk sekolah-sekolah adalah membuat para junior bisa beradaptasi dengan
lingkungan sekolah yang baru atau membuat mereka lebih produktif. Nah, itulah
yang dilakukan di sekolah saya. Asal tahu saja, sekolah tempat saya menimba
ilmu sekarang adalah sekolah dengan cara pembelajaran yang cukup unik. Sekolah
saya, menggunakan metode project based
learning. Berarti kami belajar macam-macam melalui sebuah proyek atau tema
tertentu. Dari namanya saja sudah sangat unik, bagaimana cara junior ini, yang
masih baru sekali mengenal metode belajar project
based learning bisa mengikutinya? Jawabannya adalah MOS. MOS yang diberikan
pada tahun ini adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di sekolah
kami. Tema masalahnya ada 3, yaitu energi, sampah, dan air. Dari temanya ini,
kita bisa lebih mudah mengidentifikasi masalah yang ada. Sebagai senior, saya
ikut andil dalam kegiatan ini. Fungsi saya dan teman-teman senior saya, adalah
menjadi guru atau “kakak” pembimbing junior kami dalam kegiatan ini. Memang
terbukti cukup sulit, karena sebagai seorang “kakak” saya harus memotivasi
junior saya dalam mengeluarkan ide mereka. Pada awalnya adik kelas saya masih
terlihat malu-malu dan kelihatannya tidak terlalu mengerti dengan metode
belajar yang baru ini. Tapi dengan bimbingan yang baik dan motivasi yang bagus,
mereka terlihat menjadi lebih andil dalam kelompok mereka. Yang lebih bagus
lagi adalah di akhir pekan MOS ini, mereka harus mempresentasikan solusi mereka
atas masalah yang sudah di identifikasi. Dan dari hasilnya, mereka terlihat
lebih percaya diri dan semakin dekat dengan senior. Membuat ikatan persaudaraan
yang kuat berdasarkan kasih sayang, bukan berdasarkan rasa takut.
Nah, menurut saya itulah MOS yang paling bagus untuk junior
yang baru masuk ke lingkungan baru. Alih-alih memberikan rasa takut tentang
lingkungan yang baru mereka masuki. Kita berikan mereka sebuah kegiatan yang
membuat mereka terbiasa dengan lingkungan baru itu. Dan kegiatan ini tidak
harus selalu tentang mencari masalah dan solusinya, tapi bisa juga meneliti
sesuatu atau membuat sebuah forum diskusi yang asik dan sesuai minat mereka.
Yang jelas, mari kita buat mereka lebih produktif di masa muda mereka!
No comments:
Post a Comment