Poyek Madiri bagiku ada supaya kita memikirkan cara untuk
membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Karena, yang kita luncurkan
adalah inovasi, yang intinya adalah membuat sesuatu yang telah ada menjadi
lebih efektif. Selin itu juga aku sendiri melihat ada peluang bisnis. Seperti
alat-alat yang kita buat kalau berhasil nanti kalau tidak diajukan ke
perusahaan tertentu untuk di komersilkan, kita sendiri yang membuat pabriknya.
Nanti hasil dari penjualannya buat keuntungan kita. Karena, ide-ide kita semua
bisa digunakkan untuk dijual nantinya. Misalnya saja hanger baju buatan temanku. Kalau
konsepnya sangat bagus dan bisa memberikan proposal ke perusahaan pembuat
hanger baju, misalnya Li*n St*r. Nanti kalau diterima proposalnya, dan akan
dijual, temanku bisa dapat royalti dari dari penjualannya.
Yang mau aku tawarkan dari proyek mandiri adalah cadangan
listrik di saat-saat darurat. Kalau misalnya kita lagi naik sepeda di tempat
yang entah dimana dan baterai hape sudah habis. Artinya kita tidak bisa meminta
tolong kalau ada apa-apa, dan itu bahaya. Jadi, benda yang kuciptakan
diharapkan dapat mengurangi peluang terjadinya hal tersebut. Aku berpikir kalau
menciptakan charger yang tidak harus bergantung kepada listrik PLN pasti sangat
hebat. Apalagi sekarang charger handphone adalah salah satu komoditas paling
penting setelah memiliki handphone. Benda ini pasti menghasilkan banyak uang
kalau sukses dan bisa menyelamatkan banyak orang yang kesulitan di antah
berantah.
Dalam membuat purwarupa awal ini, aku memiliki beberapa
kendala. Salah satunya adalah saat menyolder. Di awal-awal aku menyolder aku
memiliki beberapa masalah, karena aku sendiri belum pernah memiliki pengalaman
menyolder. Tapi, setelah melihat R** dan F*orian, aku jadi lebih mengerti cara
menyolder. Prinsipnya adalah menyatukan
dua benda, bukan menambah benda lain. Memang, hasilnya tidak serapih yang
kubayangkan, tapi aku lumayan puas. Karena listrik masih bisa mengalir dan
semua komponennya berjalan dengan semestinya. Yang sangat menarik adalah saat
semua komponen bekerja dengan semestinya. Aku sangat bahagia karena akhirnya
karyaku selesai. Hanya perlu mengerjakan casingnya saja. Tapi membuat casingnya
pun, sangat sulit. Aku masih harus menambah banyak hal seperti menambal
sana-sini dan merapihkan bagian atas dan bawah. Dalam membuat karya ini, aku
memiliki banyak kendala selain yang diatas. Aku juga sebenarnya dalam
perjalanan unutk mengeluarkan ide ini banyak mengalami kegagalan. Kegagalan
yang aku alami membuatku mengerti tentang kesalahan-kesalahan yang aku buat.
Salah satu kesalahan yang aku perbuat adalah kurang dalamnya aku dalam mencari
cara untuk menciptakan konsep yang dibuat. Aku memiliki ide yang cukup bagus
jika bisa dijadikan, tapi masalahnya adalah aku tidak tahu cara untuk
mewujudkannya. Selain kurangnya wawasan yang aku miliki ternyata berdampak
sangat besar terhadap karya yang akan kubuat. Selain itu juga ada
ketidaktahuan-ku mengenai masalah apa yang ada. Aku tidak bisa mengidentifikasi
masalah yang ada. Ketidakmampuan-ku dalam hal itu membuatku menjadi kurang
sekali bahannya untuk membuat karya.
Saat aku awal-awal membuat karya ini, yang aku pikirkan
adalah membuat alat untuk mengisi daya ulang baterai di sepeda. Hanya untuk
membuat karya saja, bukan apapun. Tapi, lama kelamaan, aku mulai menikmati
prosesnya. Karena ternyata aku ada passion disini. Asyik sekali melihat apa
yang kau ciptakan bekerja dengan semestinya. Pasti itu yang dirasakan oleh
pencipta robot pertama kali. Melihat ciptaannya bekerja dengan semestinya. Aku
melihat teman-teman yang menikmati karyanya. Yang tidak terlalu suka dengan
karyanya. Tapi aku bangga dengan karyaku. Meskipun tidak terlihat sangat bagus,
tapi aku sangat bangga dengan benda ciptaanku.
Dalam menciptakan sesuatu pasti kita akan menemui berbagai
kesalahan. Berbagai hambatan. Kegagalan. Terkadang, karena kegagalan itu kita
menjadi takut untuk meneruskannya. Kita malah menjadi diam dan hidup dalam
ketakutan akan kegagalan. Jangan. Saat aku mnegalami kegagalan, aku selalu
melihat ke langit. Di langit, harapan bersinar terang. Dan jangan lupa untuk
memiliki keinginan untuk meneruskan. Hanya berharap tidak akan menyelesaikan
apapun. Jika kita memiliki keinginan dan memilki harapan, kita pasti akan
bertindak. Dan itulah kita, makhluk yang bertindak.