Tuesday, March 31, 2015

Pertemuan bersama seorang petualang


Namanya adalah Opa Felix.  Opa Felix adalah salah satu Narasumber di kelas kami.  Opa Felix adalah seorang tour guide.  Bukan hanya sembarang tour guide, tapi seorang tour guide yang juga merangkap menjadi seorang budayawan juga.  Penampilannya yang eksentrik juga menarik perhatian kami di pertemuan bersama narasumber kali ini.  Sejarah yang dimiliki Opa Felix juga cukup unik dan panjang.  Karena, ia sendiri yang bilang, kalau dulu dia adalah anak yang sangat nakal.  Dahulu dia pernah pergi naik kereta api ke Lembang sendirian karena ia penasaran dengan perasaan naik kereta api. 
Keberadaan Opa Felix diantara kami membawa kesenangan tersendiri.  Ia datang ke tempat kita untuk memberikan saran saat kami berjalan di Semarang nanti.  Ia juga menceritakan tentang Lasem dan bagaimana keadaan kota Lasem, juga suasananya.  Yang ia bilang waktu itu adalah Lasem itu kota yang cukup sepi.  Meskipun panas, tapi tetap adem.  Disana masyarakat Tionghoa kelihataannya lebih banyak daripada keberadaan masyarakat lokal Jawa.  Hal ini disebabkan karena Lasem adalah kota yang berada dekat dengan laut, jadinya pasti akan ada pedagang-pedagang Cina yang datang menuju kota ini.  Perjalanan menuju kota ini dari Bandung, ia bilang sekitar 8-9 jam.  Memang lama dari Bandung ke Lasem, tapi saat disana pasti enak rasanya. 
Kekreatifan Opa Felix terlihat dari caranya berpakaian dan berjalan-jalan.  Ia lebih senang menaiki kendaraan umum daripada pribadi.  Karena menurutnya, jika kita naik kendaraan umum, bukan kita yang harus menyetir, melainkan orang lain.  Enaknya dari angkutan umum adalah yang capek pasti sang supir, bukan kita, jadi masih bisa bersantai dan tidur, tapi jangan sampai kelupaan tempat tujuan juga.  Kalau kita misalnya mau pergi untuk perjalanan meneliti tentang agama, Lasem bisa menjadi kota yang tepat.  Karena lokasinya ini, orang-orang di Lasem sangatlah beragam, karena keberagaman orang, maka agama pun, akan semakin beragam pula.  Disini ada Vihara, Pesantren, gereja, dan Kelenteng.  Jadi, kalau misalnya kita sedang mempunyai tugas penelitian tentang agama, Lasem akan menjadi tempat yang tepat.

Keunikan Opa Felix tidak berhenti disitu.  Dia sering membuat peralatan yang kadang terkesan tua dan sudah jadul tapi masih bisa dipakai.  Misalnya saja, dia sangat suka merokok, jadi untuk itu, dia membawa batu api untuk menyalakan rokoknya, sungguh unik-lah dia!   

 -Foto bersama kami dengan Opa Felix-

No comments:

Post a Comment