Monday, June 8, 2015

Jika aku menjadi Purnawarman

Purnawarman.
Menurutku Purnawaman pada masanya adalah seorang raja yang hebat. Ia dapat memajukan Tarumanagara dalam masa pemerintahannya menjadi kerajaan yang sangat maju pada masanya. Ia berhasil mengamankan Tarumanagara untuk dipimpin oleh para generasi masa depan selama beberapa generasi. Salah satu perbuatannya yang paling hebat menurutku adalah pengaturan irigasinya. Ia membuat banyak kanal dan saluran irigasi. Ia bahkan disebut-sebut sebagai wisnu sang raja dunia, mungkin sebuah bentuk lain dari Wisnu. Ini melambangkan kalau ia sangat hebat dan termahsyur sehingga mendapatkan gelar itu. Karena itu pula, aku memilih Purnawaman sebagai raja yang paling hebat dari semuanya.

Kalau aku yang menjadi Purnawaman pada waktu itu, mungkin aku akan mencoba untuk membuat sebuah hukum yang menyatakan bahwa tidak boleh ada orang yang melakukan kudeta terhadap raja. Juga jika mencoba untuk melakukan kudeta, maka jawabannya adalah dipenggal. Sistem perkanalan juga ditelusuri ulang, dilihat apakah sudah betul atau masih bisa diperbagus. Juga kesejahteraan rakyatlah yang paling penting. Karena jika aku bisa menyejahterakan rakyat atau memperkaya negara, bisa membantuku dalam menabung kepercayaan dalam masyarakat. Kemudian, aku akan mengeluarkan wamil supaya kekuatan militer semakin kuat, dengan alasan untuk melindungi kerajaan. Baru, aku akan menyerang kerajaan lain.

Sebuah diskusi di De Vries. 30/4/2015


Diskusi pada hari ini bukanlah diskusi kami biasanya.  Kali ini kami mengikuti diskusi bersama sebuah tokoh terkenal, namanya Acil Bimbo.  Bapak Acil ini, ada untuk mengajak kita berdiskusi mengenai budaya Indonesia yang makin lama kelihatannya makin tersingkir di dalam negara sendiri.  Saat mau masuk kedalam gedung diskusi, kita bisa melihat-lihat dulu berbagai barang yang dipajang disana.  Benda-benda itu menceritakan tentang bank saat dulu.  Disana juga ada  gambar timeline dari zaman ke zaman.  Tentang ibu Inggit Garnasih, tentang laihrnya Sarekat islam, Tjokroaminoto, dan lain-lain.  Di lantai bawahnya juga ada banyak foto-foto masa lalu.  Foto tentang masyarakat, foto keterangan, foto kenangan,dan lain-lain.  Di dekat tempat diskusi, kita disuguhi banyak informasi tentang alun-alun.  Rute untuk berkeliling Bandung kota lama, sejarahnya, dan lain-lain.
Saat sampai waktunya untuk berdiskusi, kita semua langsung mencari tempat duduk.  Banyak yang datang pada acara ini, jadinya ada juga yang berdiri.  Saat baru dimulai, diperlihatkan film kecil tentang orang-orang yang sedang membersihkan tugu-tugu kecil di pinggir jalan.  Usaha yang mereka berikan memang sangat bagus.  Dari yang asalnya sudah kotor dan hampir tidak kelihatan, sekarang jadi bagus dan kinclong, baru.  Akhir dari film itu menandakan awal mulanya diskusi kita.  Sebenarnya kalau mau dibilang diskusi itu tidak terlalu masuk.  Lebih ke arah pak Acil yang sedang memberitahu kita tentang rapuhnya budaya kita sekarang ini.  Bagaimanapun, ini membuatku mendapatkan pengetahuan baru, dan bisa berpikir lebih jauh tentang apa yang sebaiknya dilakukan Indonesia apabila mendapatkan hal yang seperti ini lagi. 

Yang paling bagus menurutku berasal dari bapak Hernawan, atau siapa dia itu, aku lupa.  Tapi poinnya sangat bagus.  Karena menceritakan tentang negara Indonesia yang terlalu menerima budaya barat.  Seharusnya kita bisa seperti negara-negara asia lainnya yang bisa mengembangkan industri film negara sendiri.  Misalnya Korea, mereka membuat hukum yang menyatakan kalau ada 1 film barat yang masuk ke Korea, 2 film Korea harus dibuat.  Dengan begini, lama kelamaan orang-orang pasti akan menonton film Korea sampai-sampai film barat porsinya jauh lebih kecil daripada film Korea.  Indonesia harusnya juga bisa seperti itu.  kita harus bisa mendukung industri kreatif negara sendiri.  Apalagi yang mendukung budaya kita.  Kita bisa seperti negara-negara asia tadi, hanya saja start kita yang agak terlambat.  Tapi aku yakin, pada suatu hari di masa yang akan datang, industri film Indonesia bisa sama majunya dengan industri-industri negara lain.

Thursday, April 23, 2015

Dilan

ISBN:978-602-7870-41-3
332 halaman
Penerbit
: Kerja sama Pastel Books dan Mizan
penulis: Pidi Baiq
Spoiler Alert!

Dilan adalah sebuah buku.  Sebuah buku yang dibuat oleh Pidi Baiq.  Buku ini adalah sebuah mahakarya yang sangat bagus.  Karena menceritakan tentang seorang anak SMA yang sedang didekati oleh seorang cowok di sekolahnya dengan cara-cara yang tidak dapat dibayangkan.  Memberikan sebuah keinginan di dalam hati kita.  Keinginan untuk para lelaki, menjadi Dilan.  Dan untuk para wanita memiliki lelaki yang seperti Dilan.  Aku yakin untuk para pembaca di awal-awal pasti tidak akan melepaskan buku ini dari tangannya.  Karena buku ini begitu bagus dan begitu menarik untuk tidak dibaca.  Dari kaver-nya saja sudah menarik perhatian orang, dalamnya lebih lagi.
Bagian yang paling kusuka adalah semua saat dimana Dilan merayu Milea, karakter utamanya untuk menjadi pacarnya.  Tapi jika kita membacanya, rasanya hampir tidak mungkin dilakukan orang, membutuhkan rasa percaya diri yang sangat besar untuk melakukannya.  Apalagi di awal-awal.  Menurutku cara Dilan merayu Milea sangatlah keren.  Benar-benar hebat.  Top sekali!  Aku sendiri sehabis membaca buku ini mencoba sepertinya.  Tapi benar-benar sulit untuk mendekati atau mencobanya.  Kalau ada yang bisa seperi Dilan, aku akan memberikannya tepuk tangan dan akan kusebut dia kakak atau Master selamanya. (dengan catatan dia berhasil).  Di saat Dilan melawan seorang guru di sekolahnya karena sang guru tidak menghormatinya.  Itu keren sekali.  Karena itu menunjukkan kalau harga dirinya tidak bisa diturunkan.  Bahwa jika ada orang yang mau dihormati, dia harus menghormati orang dulu.
Karena Dilan adalah seorang anggota geng motor di sekolahnya.  Pastinya dalam beberapa saat dia terkena masalah akibat perbuatannya.  Dalam buku tidak diceritakan dia terlibat dalam kegiatan-kegiatan ilegal yang dilakkan oleh teman-temannya.  Tapi tetap saja dia terkena getahnya juga akibat teman-temannya.  yang tidak aku sukai dari Dilan adalah itu.  mengapa dia masuk ke dalam anggota geng motor.  Padahal harusnya kalau dia hidupnya agak lurus sedikit, pasti lebih bagus.  Akibatnya dia sering dituduh dalam perbuatan-perbuatan ilegal yang dilakukan teman-temannya.  pernah ada anggota geng motor sekolah lain yang datang untuk mencari temannya.  Dia akhirnya juga terkena akibatnya karena dia adalah anggota geng motor sekolahnya.

Buku ini sangat bagus.  Dan juga menceritakan tentang Bandung dengan sangat bagus.  Karena kita diberitahu tempat-tempat romantis yang ada di Bandung.  Diceritakan keindahan dan misteri Bandung.  Aku memiliki harapan tinggi untuk kelanjutan buku ini.  Aku ingin buku ini memiliki sekuel.  Karena ceritanya yang sangat bagus dan cara penceritaan Pidi Baiq yang sangat cantik.  Semoga saja Pidi Baiq mau membuat kelanjutan buku ini.  Amiiin.

Saturday, April 18, 2015

pertemuan bersama seorang pengembara

Sebenarya saat kedatangan tamu ini sudah lama.  Saya sendiri sampai lupa, baru ingat sekarang kalau dia adalah salah satu nara sumber yang hebat di kelas saya.  Dia hampir keliling dunia dalam waktu 3 bulan.  Hebatnya dia itu, memang tidak bisa dibayangkan.  Aku saja yang baru pergi selama seminggu saja di Indonesia sudah tidak betah, bagaimana kalau tiga bulan?  Mungkin itu harus dibangun dari diri sendiri, supaya makin tahan hidup di luar. 

Nama dari narasumber itu adalah Icak.  Dia sudah pergi ke daerah-daerah di asia selama 3 bulan.  Perjalanannya dimulai dari Bandung menuju Thailand.  Kebanyakan perjalanan yang ia jalani melewati jalur darat.  Jalur darat, ya, tidak salah liat.  Beratus-ratus kilometer ia lalui menggunakkan mobil, jalan kaki, motor, dan lain-lain.  Staminanya sangatlah besar.  Memang, perawakan tubuhnya terlihat besar juga.  Dari Thailand, ia memilih untuk pergi ke mekkah nantinya, untuk naik haji, sebagai salah satu jalurnya dan tujuan akhirnya.  Sayangnya, setelah pergi ke timur tengah, ia tidak mendapatkan visanya, jadi ia kemudian berkeliling asia sambil pulang akhirnya.


Cerita perjalanannya diperlihatkan di buku yang ia cetak bernama 51.  Buku itu menceritakan perjalanan dia berkeliling dari negara ke negara dalam 51 foto disertai penjelasan.  Dari beberapa foto itu ada yang agak sadis, tapi itu budaya mereka.  Yaitu foto tentang mayat orang yang dibuang ke gunung untuk dimakan oleh burung Kordon.  Mereka melakukannya karena mereka percaya kalau burung kordon itu akan membawa jiwa yang sudah mati ke langit.  Foto yang tak kalah indahnya adalah foto di malam hari gunung Cina.  Dia memotret di momen yang sangat pas.  Di langit yang tidak berawan dan jernih akan cahaya bintang.  Membuat kita serasa sedang berada di planet lain, bukan bumi, sedang dalam perjalanan ke tempat lainnya.    

Fishbowl 3

Fishbowl kali ini mendiskusikan tentang Teknologi, membuat bodoh atau membuat pintar?
Teknologi itu pada dasarnya berguna untuk membantu dan mempermudah kehidupan manusia.  Teknologi bisa dibilang sebagai perpanjangan dari tubuh kita karena hampir semua yang bisa teknologi lakukan, bisa kita lakukan.  Hanya saja, mereka mempermudah semua itu.  teknologi yang saya maksud disini bukan hanya gawai atau tv, tapi lebih kedalam artian yang lebih luas, semua jenis mobil.  Dari pensil sampai pesawat.  Menurutku, teknologi itu tidak memperbodoh kita asalkan kita tidak diperbudak oleh teknologi.  Mengapa kita menjadi bodoh oleh teknologi karena kita membiarkan diri kita diperbudak oleh mereka.  Di zaman modern ini, penggunaan teknologi sangat banyak dipakai.  Hampir tidak mungkin orang dapat hidup tanpa teknologi.  Yang dapat membuat kita pintar adalah teknologi, yang dapat membuat kita bodoh juga teknologi.  Jadi, jika kita bertanya kepada diri sendiri, apakah teknologi membuat kita bodoh, menurutku jawabannya tidak karena itu yang membuat kita bodoh adalah diri kita sendiri dan kita tidak bisa menyalahkan teknologi untuk itu. 
Karena tema dari fishbowl kali ini adalah teknologi, ide-ide yang bermunculan dari teman-teman dikelas sangatlah banyak.  Beberapa dari mereka mengeluarkan pendapat yang bagus, ada juga yang kelihatannya biasa-biasa saja.  Tapi dari yang kali ini, semuanya bagus-bagus dan membuka mata kita.  Walaupun menurutku seorang pihak sangat ditekan disini.  Teman saya kelihatannya sangat ditekan tanpa sebuah maksud.  Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan ke dia menurutku sangat memojokkannya, jadi fishbowl kali ini tidak seperti biasanya, terlalu menekan satu pihak.  Kelancaran dari fishbowl ini juga tidak terlalu terlihat, karena jeda-jeda dengan keheningan yang sangat lama ada di setiap orang habis mengeluarkan pendapat.  Ide-ide yang dikeluarkan tidak mengalir terus seperti biasanya, mungkin karena pembahasan kali ini dan persiapan dari kami yang masih kurang.
Beberapa diskusi yang hebat terjadi di bagian awal-awal fishbowl ini.  Ada ang mengatakan kalau teknologi tidak membuat kita pintar, kita sendiri yang membuat diri kita pintar.  Tetapi, di zaman ini banyak orang yang salah menggunakkan teknologi, yang berujung kepada diri mereka yang jadi malas-malasan.  Apalagi di zaman ini.  Zaman informasi.  Informasi apapun sekarang lebih mudah didapat.  Hal sekecil apapun yang dikeluarkan di internet pasti akan ada disana, tidak pernah hilang.  Karena itu kadang, kalau kita sedang mencari sebuah informasi, internet bisa menjadi sebuah gudang informasi yang sangat besar.  Satu-satunya kendala dari internet adalah sumbernya.  Jika kita ingin mencari sumber denganlebih mudah dan terpercaya, kita bisa memakai media buku.  Tapi untuk mengakses ke media buku ini, kita harus mengeluarkan uang lebih.  Dengan pesatnya teknologi berkembang, orang-orang bisa menjadi pemalas karena teknologi.  Karena itulah kita tidak boleh terlalu bergantung kepada teknologi.
Cara kita menyikapi teknologi adalah dengan menjaganya selayak badan kita.  Tentu, mereka bisa dibuat lagi, bisa dibeli lagi.  Tapi, tidak selamanya teknologi itu ada.  Pasti akan ada masanya dimana kita tidak memakai teknologi atau benda canggih lainnya.  Penggunaan teknologi biasa itu tidak apa-apa, tapi kalau penggunaan gawai mungkin harus lebih dikurangi karena bisa menimbulkan radiasi dan lain-lain.

Sekadar pengingat untuk kaum remaja.  Lebih berhati-hatilah dalam menggunakkan gawaimu, jangan terlalu sering menampilkan informasimu di media sosial.  Karena ada banyak mata yang melihat. Dan semuanya bisa melihatmu disana.  

Tuesday, March 31, 2015

Fish Bowl-2

Fish bowl discussion-2
Fishbowl discussion kedua ini sekarang menceritakan tentang apa yang akan kau lakukan apabila memiliki sebuah kesempatan untuk berpindah kewarga-negaraan.  Nah, karena hal ini menyangkut status kehidupan dan kebudayaan seseorang, isu ini menjadi salah satu isu yang menarik di kelas kita saat ada diskusi ‘mangkuk ikan’. 
Ceritanya adalah pada suatu kesempatan, jika kita bisa berpindah kewarga-negaraan, apakah kalian mau mengambilnya?  Dan jika ya mengapa, dan jika tidak mengapa?  Diskusi yang satu ini merupakan salah satu diskusi yang paling sengit, karena menyangkut bagaimana pemahaman kita akan sebuah perubahan budaya dan fasilitas apa yang kita dapatkan dari hal itu.  Banyak orang yang setuju untuk pindah negara, banyak juga yang tidak.  Selain hal itu, banyak orang yang mempunyai pendapat yang keren-keren dan dalam-dalam.  Semuanya sangat bagus dan keren.
Salah satu pendapat yang sangat bagus adalah dari Cissy.  Yaitu adalah tentang pendidikan yang didapat.  Dia berkata kalau pendidikan yang ada di Indonesia itu masih kurang bagus, makanya jika kita mau mengambil pendidikan yang lebih bagus daripada di Indonesia, lebih baik kita pergi ke Finlandia.  Kalau ini aku juga setuju, karena untuk masalah pendidikan, semua orang pasti akan pindah kenegaraan demi itu.  pendapat lainnya yang bagus juga adalah dari Bintang.  Dia tidak setuju dengan pindahnya orang dari negara Indonesia.  Dia memiliki alasan yang bagus pula, yaitu kalau di Indonesia ini, kita memiliki banyak budaya yang beragam dan berbeda-beda.  Keberagaman ini harusnya menjadi sebuah kebanggaan yang kita miliki disini.  Yang terakhir menurutku yang bagus adalah, pendapatku sendiri.  Banyak orang bilang kalau negara kita ini rentan terhadap serangan-serangan dari negara luar.  Nah, hal ini tidak mungkin bisa dilakukan, kaena Indonesia punya beragam mekanisme pertahanan yang tidak bisa mereka tandingi.  Yang kesatu, adalah Indonesia mempunyai pasukan gerilya paling mengerikan, yaitu anak SMA yang suka tawuran.  Kedua, dukun-dukun.  Dan yang ketiga, pasukan Kopassus kita yang dapat meretakkan, meluluhlantakkan musuh kita di pertempuran dalam hutan. 

Sekarang, aku juga ingin membalikkan pertanyaan itu kepada kalian.  Apa yang mau kalian lakukan, bila mendapatkan kesempatan ini?

Pertemuan bersama seorang petualang


Namanya adalah Opa Felix.  Opa Felix adalah salah satu Narasumber di kelas kami.  Opa Felix adalah seorang tour guide.  Bukan hanya sembarang tour guide, tapi seorang tour guide yang juga merangkap menjadi seorang budayawan juga.  Penampilannya yang eksentrik juga menarik perhatian kami di pertemuan bersama narasumber kali ini.  Sejarah yang dimiliki Opa Felix juga cukup unik dan panjang.  Karena, ia sendiri yang bilang, kalau dulu dia adalah anak yang sangat nakal.  Dahulu dia pernah pergi naik kereta api ke Lembang sendirian karena ia penasaran dengan perasaan naik kereta api. 
Keberadaan Opa Felix diantara kami membawa kesenangan tersendiri.  Ia datang ke tempat kita untuk memberikan saran saat kami berjalan di Semarang nanti.  Ia juga menceritakan tentang Lasem dan bagaimana keadaan kota Lasem, juga suasananya.  Yang ia bilang waktu itu adalah Lasem itu kota yang cukup sepi.  Meskipun panas, tapi tetap adem.  Disana masyarakat Tionghoa kelihataannya lebih banyak daripada keberadaan masyarakat lokal Jawa.  Hal ini disebabkan karena Lasem adalah kota yang berada dekat dengan laut, jadinya pasti akan ada pedagang-pedagang Cina yang datang menuju kota ini.  Perjalanan menuju kota ini dari Bandung, ia bilang sekitar 8-9 jam.  Memang lama dari Bandung ke Lasem, tapi saat disana pasti enak rasanya. 
Kekreatifan Opa Felix terlihat dari caranya berpakaian dan berjalan-jalan.  Ia lebih senang menaiki kendaraan umum daripada pribadi.  Karena menurutnya, jika kita naik kendaraan umum, bukan kita yang harus menyetir, melainkan orang lain.  Enaknya dari angkutan umum adalah yang capek pasti sang supir, bukan kita, jadi masih bisa bersantai dan tidur, tapi jangan sampai kelupaan tempat tujuan juga.  Kalau kita misalnya mau pergi untuk perjalanan meneliti tentang agama, Lasem bisa menjadi kota yang tepat.  Karena lokasinya ini, orang-orang di Lasem sangatlah beragam, karena keberagaman orang, maka agama pun, akan semakin beragam pula.  Disini ada Vihara, Pesantren, gereja, dan Kelenteng.  Jadi, kalau misalnya kita sedang mempunyai tugas penelitian tentang agama, Lasem akan menjadi tempat yang tepat.

Keunikan Opa Felix tidak berhenti disitu.  Dia sering membuat peralatan yang kadang terkesan tua dan sudah jadul tapi masih bisa dipakai.  Misalnya saja, dia sangat suka merokok, jadi untuk itu, dia membawa batu api untuk menyalakan rokoknya, sungguh unik-lah dia!   

 -Foto bersama kami dengan Opa Felix-