Petualangan Dani
hai,
aku bernama Dani, aku tinggal di malaysia, tepatnya di Serawak. Aku tinggal
sangat dekat dengan perbatasan, sehingga jika Aku ingin ke Indonesia, aku bisa
hanya dengan berjalan kaki dari rumahku, dan menunjukkan paspor. Nah, pada ulang
tahunku yang ke-17, aku pindah ke Indonesia, demi mengejar pendidikan. aku
sekarang sekolah di universitas gadjah mada, di yogyakarta, dengan mengambil
jurusan Antropologi budaya, dan beginilah ceritaku di hari pertama aku masuk
sekolah.
“aduuuh, pagi di yogyakarta dingin banget!,
brrrrr bisa-bisa di hari pertama aku sakit flu lagi.” Keluhku di pagi hari. Aku
kira Jawa tidak sedingin ini, kukira hanya seperti serawak, ternyata sedingin
ini ya yogyakarta . Setelah bangun, aku langsung pergi mandi dan sarapan,
setelah itu, aku pergi menuju Universitas Gadjah Mada, atau UGM jika disingkat
untuk memudahkan. Untung kos-kosanku dekat dengan Universitas yang aku tujui,
jadinya kalau kesana, aku bisa dengan berlari, atau naik motor.
Setelah sampai disana, aku pergi ke
fakultasku, fakultas ilmu budaya, aku ternyata datangnya terlalu pagi, jadwal
yang tertera adalah 08.00 WIB(Waktu Indonesia bagian Barat), sedangkan jam
tanganku menunjukkan 06.00 WITA, aku
ternyata datangnya terlalu pagi! “Hyahhhhhhhhhhhh, males benget nungguin dosen
satu jam.” Kataku dengan muka masam. “Ngapain ya?” kataku sambil berpikir.
Setelah 10 menit menunggu, akhirnya ada orang datang, yes!, siapakah dia?,
daaaaan, dia hanya seorang mahasiswa, seperti aku, saat kulihat dia, ternyata
dia seorng perempuan, umurnya pasti sama seperti aku mungkin agak muda dikit?
Ya aku tidak tahu. Kemudian, ia duduk disebelahmejaku.
“Hey, namamu siapa?” Tanya dia
“Oh, ehh namaku Dani, namamu siapa?” jawabku
dan tanyaku lagi.
“Oh, namaku Siti.” Jawabnya.
“Kamu kayaknya, bukan dari sini ya?, dari Jawa
maksudnya gitu.” Tanya dia
“Oh, iya, ak memang bukan dari sini, aku
berasal dari Malaysia, Serawak tepatnya.” Jawabku dengan malu-malu,maklum aku
tidak biasa biasa bicara dengan perempuan.
“Oh, dari serawak ya, orangtuamu darimana?”
Tanya dia lagi.
“Oh, kalau orangtuaku sih dari Indonesia, kami
tinggal karena supaya orangtuaku bisa dekat dengan pekerjaannya, supaya kalau
pulang-pergi gampang.” Jawabku lagi. Dan terus-menerus kita berbincang-bincang
satu sama lain, lama sekali, sampai-sampai waktupun berlalu dengan waktu yang berlalu
rasanya sangat sebentar, Akhirnya Dosen kamipun datang.
perkenalan murid baru yaitu Dani, dia pindahan
dari malaysia. Setelah Dosen kami menerangkan pelajaran-pelajaran dan dan tentang antropologi ilmunya, dan lain-lain,
aku akhirnya selesai belajar juga setelah mabok-mabokan selama 2 SKS.
“Yaa, anak-anak, pelajaran selesai disini ya,
kita ketemu 3 hari lagi, biar kalian senang, bapa akan memberikan pr, yang
pastinya mudah ya, untuk kalian, ya mau di kasih pr apa ?” Kata Dosenku, pak
Dadhi.
“Pr Baca buku paak!” jawab seluruh kelas.
“Oh, ya Pr, bikin peta budaya yang tentang
masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat jawa ya!, terserah mau secra
mitologis atau fakta, saya tidak peduli!, pokoknya hari Kamis, sudah jadi!,
jangan ada yang telat! Bikinnya perkelompok dan 2 orang, bapak ingin laki-laki
dan perempuan dicampur, kita lihat bagaimana hasilnya.” jawab dosenku dengan
suara agak teriak.
Setelah mendapatkan pr yang sulit, aku yang
bukan orang Jawa, malah sangat kesulitan, untung saja, Siti, mau menjadi teman
sekelompokku, ia orangnya ramah, baik, dan mau mengajariku banyak hal, yang
tidak kumengerti, untung saja ia orang Jawa, jadinya semua tentang masyarakat
jawa ia tahu.
“Eh, kalau yang ini aku nggak ngerti.” Katanya
tiba-tiba saat kami sedang mengerjakan petanya.
“Yang mana? Yang mana?” Tanyaku.
“Tentang darimana masyarakat jawa datang dan
bagaimana mereka menyebar.” Jawabnya dengan muka tercenung.
“Waduh, kamu aja nggak tau, apa lagi aku, yang
bukan orang Jawa.” Jawabku dengan muka panik.
“Yaudah kalo nggak bisa, kita cari aja di
perpustakaan, kali ada.” Katanya
dengan santai
“Oh, yaudah aku ngikut aja hehehe.” Kataku
dengan senyum
Lokasi perpustakaan tidak terlalu jauh,
gampang dicapai, disana katalognya canggih banget, udah make komputer, jadi
gampang kalau mencari buku, tapi kalau mencari buku referensi masih agak susah,
harus mencari langsung kalau mau gampang. Biar lebih enak sih, tanya aja ke
penjaga perpustakaan.
“Eh.., halo permisi, ibu Tuti ya, penjaga
perpustakaan ?” Tanya Siti kepada Ibu penjaga perpustakaan.
“Ssssssttt, pelankan suaramu, orang-orang
disini lagi baca buku dengan tenang, kalau mau teriak-teriak sana ke lapangan!”
Jawabnya sambil menyilangkan jari di depan bibir, menunujukkan tanda bahwa kami
harus memelankan suara kami, mukanya kelihatan agak galak.
“Eh.., iya maafkan saya kalau saya agak
berisik ini anu, kalau buku referensi ada tidak ya?” Tanya Siti lagi, kali ini
dengan suara yang lebih pelan daripada yang tadi.
“Mau buku referensi tentang apa?” Tanya ibu
Tuti dengan lebih ramah sekarang.
“Ini tentang penyebaran masyarakat jawa dan
kalau bisa sampai dari awalnya mereka datang.” Kata Siti.
“Ya sudah pergi ke lemari M-2, cari yang
barathayudha, banyak sekali referensinya disana.” Jawab ibu itu, dengan gesture
menunjuk kearah kanan kami.
“Terima kasih banyak ibu!” Jawab Siti sambil
agak membungkuk.
Lalu kamipun, pergi menuju ke rak M-2, disana
kami mencari buku yang bernama Barathayudha, untung ada 2, kamipun membacanya
bisa sendiri-sendiri. Disana kami tau
kalau menurut legenda pewayangan kalau masyarakat Jawa, itu semuanya berasal
dari arjuna, cucu arjuna maksudnya, namanya Parikesit, nah, parikesit ini
melahirkan banyak keturunan, yang nantinya adalah para raja-raja di Jawa dan
dari ini kami langsung mengambil kesimpulan bahwa Masyarakat Jawa dan seluruh
budayanya berasal dari India, disana juga dituliskan, bahwa tanah Kurusetra,
tempat perang Barathayudha, berada di Jawa, bukan di India, pernyataan di buku
ini membuat kami semakin yakin dan menyimpulkan bahwa, orang-orang jawa yang
berada di Indonesia semuanya berasal dari India, dan bisa jadi kita sekarang
ini berdiri diatas para Pandawa dan kurawa yang ada beribu-ribu tahun yang
lalu, berperang demi thakta.
Setelah selesai membuat peta itu, aku kemudian
mengucapkan selamat tinggal kepada Siti, karena tempatku, yang dekat dengan
kampus, aku harus berkorban, supaya Siti tidak usah pulang pergi kerumahnya
sendiri.
Saat aku sampai dirumahku, aku langsung tidur,
karena ternyata untuk menyelesaikan semua tugas itu, aku dan Siti membutuhkan
waktu sekitar 12 jam mulai dari jam 11 siang, waaw!, lama benget!, udah ah,
mending aku tidur sekarang biar tidak terlalu kelelahan, aku langsung tidur
saja tengkurap, ohh, lembutnya kasurku.
Cerita 1-T.A.M.A.T
Oleh:
Krisna dan Martin