Sepatu putih kerja keras
Sepatu putih ini
adalah sepatu putih pemenang. Bukan
karena ia dikenakan oleh pemenang, bukan juga hanya pemenang yang dapat memakai
sepatu ini. Melainkan karena sepatu ini
didapatkan oleh orang yang bekerja keras mendapatkannya. Di mataku, kalau kita sudah bekerja keras,
maka hal itu sudah dianggap menang seperti temanku Ray, pemilik sepatu putih pemenang itu.
Ray, adalah
temanku. Ia sangat senang ketika ia
mendapatkan sepatu putih pemberian ayahnya itu.
Ia akan selalu memakai sepatu itu disetiap pertandingan dan permainan Futsal
yang digelar, sampai sepatunya tidak layak atau ukuran kakinya terlalu besar
sehingga tidak cukup untuk dimasukkan ke sepatu itu. Setiap kali memandang sepatunya itu, ia
selalu mengingat akan Futsal dan kerja keras yang ia curahkan saat bermain
olahraga favoritnya itu. Sepatu itu
adalah benda yang sangat berharga miliknya, bukan karena harga sepatunya,
melainkan oleh siapa benda itu diberikan.
Benda yang berharga itu, tidak rela ia berikan kepada orang lain, itu
karena ikatan emosional-nya terhadap sepatu itu. Rasa dari memakai sepatu itu di pertandingan
dengan memakai sepatu lain rasanya beda.
Permainan yang akan ia berikan ke lawannya pun, berbeda, karena hasil
kerja keras dengan hasil Cuma-Cuma lebih berasa hasil kerja keras.
Pada suatu saat kita
mungkin akan merasakan bagaimana perasaan orang dicuri, apalagi yang dicuri
adalah benda kesayangan orang itu. Saat
aku bertanya apa yang akan terjadi jika benda itu hilang, ia menjawab “diam dan
menyesal”. Diam dan menyesal memang
reaksi banyak orang. Diam karena melihat
bahwa benda yang sangat disayanginya hilang dan menyesal karena kurang menjaga
benda itu dengan baik. Jika rumahnya
terbakar dan sepatunya berada di dalam rumah itu, ia hanya akan diam terpaku,
melihat benda kesayangannya terbakar dilahap api. Karena, seberharga apapun sebuah benda, benda
tetaplah benda. Tidak bisa disamakan
dengan nyawa yang lebih berharaga. Kalau
benda itu karena pemberian oleh seseorang yang sangat penting di hidup kita,
biarkanlah. Kita harus mensyukuri kalau
mereka telah memberikan benda itu untuk menyenangkan hati kita.
No comments:
Post a Comment