Saturday, January 10, 2015

Hasil dari sebuah kerja keras

Sepatu putih kerja keras

Sepatu putih ini adalah sepatu putih pemenang.  Bukan karena ia dikenakan oleh pemenang, bukan juga hanya pemenang yang dapat memakai sepatu ini.  Melainkan karena sepatu ini didapatkan oleh orang yang bekerja keras mendapatkannya.  Di mataku, kalau kita sudah bekerja keras, maka hal itu sudah dianggap menang seperti temanku Ray, pemilik sepatu putih pemenang itu. 
Ray, adalah temanku.  Ia sangat senang ketika ia mendapatkan sepatu putih pemberian ayahnya itu.  Ia akan selalu memakai sepatu itu disetiap pertandingan dan permainan Futsal yang digelar, sampai sepatunya tidak layak atau ukuran kakinya terlalu besar sehingga tidak cukup untuk dimasukkan ke sepatu itu.  Setiap kali memandang sepatunya itu, ia selalu mengingat akan Futsal dan kerja keras yang ia curahkan saat bermain olahraga favoritnya itu.  Sepatu itu adalah benda yang sangat berharga miliknya, bukan karena harga sepatunya, melainkan oleh siapa benda itu diberikan.  Benda yang berharga itu, tidak rela ia berikan kepada orang lain, itu karena ikatan emosional-nya terhadap sepatu itu.  Rasa dari memakai sepatu itu di pertandingan dengan memakai sepatu lain rasanya beda.  Permainan yang akan ia berikan ke lawannya pun, berbeda, karena hasil kerja keras dengan hasil Cuma-Cuma lebih berasa hasil kerja keras. 

Pada suatu saat kita mungkin akan merasakan bagaimana perasaan orang dicuri, apalagi yang dicuri adalah benda kesayangan orang itu.  Saat aku bertanya apa yang akan terjadi jika benda itu hilang, ia menjawab “diam dan menyesal”.  Diam dan menyesal memang reaksi banyak orang.  Diam karena melihat bahwa benda yang sangat disayanginya hilang dan menyesal karena kurang menjaga benda itu dengan baik.  Jika rumahnya terbakar dan sepatunya berada di dalam rumah itu, ia hanya akan diam terpaku, melihat benda kesayangannya terbakar dilahap api.  Karena, seberharga apapun sebuah benda, benda tetaplah benda.  Tidak bisa disamakan dengan nyawa yang lebih berharaga.  Kalau benda itu karena pemberian oleh seseorang yang sangat penting di hidup kita, biarkanlah.  Kita harus mensyukuri kalau mereka telah memberikan benda itu untuk menyenangkan hati kita.  

No comments:

Post a Comment