Saturday, January 17, 2015

Cerita singkat pahlawan Indonesia

KH.Zainal Mustafa
K.H Zainal Mustafa adalah seorang pahlawan Indonesia yang berasal dari Bageur, Cimerah, Singaparna pada tahun 1899. Sejak dahulu ia selalu belajar di berbagai pesantren karena ia selalu ingin belajar tentang agama. Hal ini membuatnya fasih dalam berbahasa Arab dan memiliki pengetahuan agama yang luas.  pada saat dimana ia pergi ke tanah suci mekkah, ia bertemu dengan berbagai ulama yang terkemuka dan sempat bertukar pikiran tentang keagamaan dan melihat pusat keagamaan di tanah suci. Pada tahun 1927, ia akhirnya membuka pesantren di kampungnya Cikembang. Nama pesantrennya adalah Sukamanah. Dari tahun ke tahun ia berkembang menjadi pemimpin yang karismatik dan Patriotik. Pada tahun 1933 ia masuk Jammiyyah Nahdhathul Ulama dan diangkat sebagai wakil ro’is Syuriah NU cabang Tasikmalaya.
Pada tahun 1940, ia secara terang-terangan memberikan ceramah dan kegiatan yang membangkitkan semangat kebangsaan dan sikap perlawanan terhadap para penjajah kolonial Belanda. Pernah, pada suatu hari, ia diturunkan dari mimbarnya oleh seorang kiai yang Pro dengan Belanda. Setelah perang dunia ke-2 ia dan kawan-kawannya yang melawan Belanda ditangkap oleh pemerintah Belanda atas tuduhan menghasut rakyat untuk melawan pemerintah Belanda. Sampai saat dimana Belanda menyerah ke Jepang, ia masih mendekam di penjara. Pada tanggal 8 maret 1942 ia akhirnya dibebaskan oleh pemerintah Jepang dengan harapan bahwa ia akan membantu Jepang dalam mewujudkan impian Fasisnya, tetapi dengan tegas ia menolaknya, bahkan, saat ia kembali ke Pesantrennya, ia memberikan ceramah singkat tentang Fasisme Jepang yang lebih berbahaya daripada Imperialisme Belanda.
Pada masa pemerintahan Jepang, ia dipaksa melaksanakan Seikerei, yaitu penghormatan kepada Kaisar dengan menundukkan badan ke arah Tokyo, baginya, hal ini bertentangan dengan agama Islam dan merusak Kiblat. Ia juga sering membangkang karena setiap kali para Alim berkumpul di alun-alun dan dipaksa untuk menundukkan badan kearah Kaisar, ia tetap berdiri, bahkan ia juga pernah memberitahu temannya bahwa tindakan tersebut adalah salah satu perbuatan musyrik.
Akhirnya, pada tanggal 25 Februari 1944, ia merencanakan perlawanan terhadap pemarintah jepang. Pemberontakan ini gagal karena pasukan musuh yang bersenjatakan lebih lengkap dapat mengalahkan pasukan yang sepenuhnya terdiri dari para Santri dan lawan dari perang ini adalah bangsa sendiri, membuat para santri menjadi ragu saat menyerang.

Ia diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 1974 dari surat kepresidenan.

1 comment:

  1. Krisna, mengapa KH Zainal Mustafa tidak seterkenal pahlawan lain ya? Padahal perjuangannya sungguh heroik... apa ya yang bisa kita lakukan agar bisa tetap menghidupkan kepahlawanannya di jaman ini?

    ReplyDelete